Fakta-Fakta Unik Komodo
Fakta-Fakta unik Komodo - Komodo, atau yang selengkapnya disebut biawak komodo (Varanus komodoensis), ialah spesies kadal terbesar di dunia yang hidup di pulau Komodo, Rinca, Flores, Gili Motang, dan Gili Dasami di Nusa Tenggara. Biawak ini oleh penduduk orisinil pulau Komodo juga disebut dengan nama setempat ora.
Fakta-Fakta unik Komodo, courtesy. Wikipedia |
Berikut Fakta-Fakta Unik Komodo yang telah dirangkum oleh Admin
BLOGGER JEMO LINTANK.
1. Kadal Terbesar
Faktanya Komodo merupakan anggota famili biawak Varanidae, dan klad Toxicofera, komodo merupakan kadal terbesar di dunia, dengan rata-rata panjang 2-3 m.
2. Tidak mempunyai Indera Pendengaran
Faktanya Komodo tidak mempunyai Indera pendengaran walaupun mempunyai lobang telinga, Komodo bisa melihat hingga 300 meter, akan tetapi lantaran sel retinanya hanya mempunyai sel kerucut, tampaknya binatang ini tidak terlalu baik dalam melihat di kegelapan malam.
Komodo pernah dianggap tuli saat penelitian mendapat bahwa bisikan, bunyi yang meningkat dan teriakan ternyata tidak menimbulkan agitasi (gangguan) pada komodo liar. Hal ini terbantah kemudian saat karyawan Kebun Binatang London ZSL, Joan Proctor melatih biawak untuk keluar makan dengan suaranya, bahkan juga saat ia tidak terlihat oleh si biawak.
3. Memiliki ekor yang sama panjang dengan badannya
Komodo mempunyai ekor yang sama panjang dengan tubuhnya, dan sekitar 60 buah gigi yang bergerigi tajam sepanjang sekitar 2.5 cm, yang kerap diganti. Air liur komodo sering kali bercampur sedikit darah lantaran giginya hampir seluruhnya dilapisi jaringan gingiva dan jaringan ini tercabik selama makan. Kondisi ini membuat lingkungan pertumbuhan yang ideal untuk basil mematikan yang hidup di lisan mereka
4. Bisa dan Bakteri mematikan
Faktanya Komodo mempunyai bisa dan basil yang mematikan ada selesai 2005, peneliti dari Universitas Melbourne, Australia, menyimpulkan bahwa biawak Perentie (Varanus giganteus) dan biawak-biawak lainnya, serta kadal-kadal dari suku Agamidae, kemungkinan mempunyai semacam bisa. Selama ini diketahui bahwa luka-luka jawaban gigitan hewan-hewan ini sangat rawan infeksi lantaran adanya bakteria yang hidup di lisan kadal-kadal ini, akan tetapi para peneliti ini menawarkan bahwa dampak pribadi yang muncul pada luka-luka gigitan itu disebabkan oleh masuknya bisa berkekuatan menengah.
Para peneliti ini telah mengamati luka-luka di tangan insan jawaban gigitan biawak Varanus varius, V. scalaris dan komodo, dan semuanya menunjukkan reaksi yang serupa: abses secara cepat dalam beberapa menit, gangguan lokal dalam pembekuan darah, rasa sakit yang mencekam hingga ke siku, dengan beberapa tanda-tanda yang bertahan hingga beberapa jam kemudian.
Sebuah kelenjar yang berisi bisa yang amat beracun telah berhasil diambil dari lisan seekor komodo di Kebun Binatang Singapura, dan meyakinkan para peneliti akan kandungan bisa yang dipunyai komodo.
Di samping mengandung bisa, air liur komodo juga mempunyai aneka basil mematikan di dalamnya; lebih dari 28 basil Gram-negatif dan 29 Gram-positif telah diisolasi dari air liur ini. Bakteri-bakteri tersebut menimbulkan septikemia pada korbannya. Jika gigitan komodo tidak pribadi membunuh mangsa dan mangsa itu sanggup melarikan diri, umumnya mangsa yang sial ini akan mati dalam waktu satu ahad jawaban infeksi.
Bakteri yang paling mematikan di air liur komodo agaknya ialah basil Pasteurella multocida yang sangat mematikan; diketahui melalui percobaan dengan tikus laboratorium. Karena komodo nampaknya kebal terhadap mikrobanya sendiri, banyak penelitian dilakukan untuk mencari molekul antibakteri dengan impian sanggup dipakai untuk pengobatan manusia.
5. Sejarah Panjang Komodo
Sekitar 40 juta tahun silam di Asia muncul spesies komodo yang dimulai dengan marga varanus, yang kemudian bermigrasi ke Australia. Selanjutnya 15 juta tahun yang kemudian para biawak raksasa ini bergerak menuju wilayah yang dikenal sebagai Indonesia sekarang, lantaran pertemuan lempeng benua Australia dan Asia Tenggara. Komodo diyakini berevolusi dari nenek moyang Australia sekitar 4 juta tahun yang lampau, dan meluas penyebarannya hingga sejauh Timor.
Ketika tahun 1910 armada kapal Belanda menemukan makhluk misterius yang diduga "Naga" mendiami wilayah Kepulauan Sunda Lesser. Selanjutnya oleh Letnan Steyn Van Hensbroek, seorang penjabat Administrasi Kolonial Belanda di daerah Flores temuan ini ditindaklanjuti. Pada tahun 1912, Peter A. Ouwens, eksekutif Museum Zoologi di Bogor mempublikasikan komodo kepada dunia lewat disertasinya. Dalam pemberitaannya, Ouwens memberi saran nama kadal raksasa "Varanus Komodoensis" untuk komodo, sebagai pengganti julukan Komodo Dragon (Komodo Naga).
Itulah Fakta-Fakta unik Komodo,
semoga komodo terus sanggup berkembang biak di tanah air kita.
0 Response to "Fakta-Fakta Unik Komodo"
Post a Comment