Jalur Masuknya Islam Di Nusantara Atau Indonesia

Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia - Hai selamat malam sobat Blogger jemo lintank. Topik bahasan kita kali ini yaitu tentang Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia. Untuk TEORI MASUKNYA ISLAM DI NUSANTARA Bisa dibaca DISINI . Oke mau tahu Artikel wacana jalur masuknya islam di nusantara atau indonesia ? Yuk eksklusif di baca :

Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia
Sumber Foto omidsafi.religionnews.com : Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia



Yang dimaksud jalur masuknya islam dalam hal ini yaitu jalan kegiatan yang dipakai oleh kaum muslimin untuk membuatkan islam di nusantara atau indonesia. Secara umum terdapat tiga jalur utama penyebaran islam di nusantara atau indonesia, yaitu jalur perdagangan, pendidikan, dan kekerabatan sosial budaya.

a. Jalur Perdagangan

Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia
Sumber Foto : finance.detik.com
Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia
Salah satu jalur masuknya islam di nusantara atau indonesia yaitu melalui kontak perdagangan. Para pedagang yang berasal dari arab dan wilayah lain yang telah lebih dahulu memeluk agama islam berafiliasi dengan para pedagang nusantara. Hubungan dagang ini tidak jarang menjadi jalan untuk penyebaran agama islam di nusantara. Saat berinteraksi dagang, para pedagang muslim menyisipkan aliran islam. Dengan cara ini tidak sedikit para pedagang nusantara atau indonesia yang selanjutnya beralih memeluk agama islam.

Salah satu daerah yang menjadi pelabuhan utama bagi masuksnya islam yaitu pelabuhan bandar khalifah yang terletak di pantai barus, islam yaitu pelabuhan bandar khalifah yang terletak di pantai barus, sumatera barat. Oleh alasannya yaitu itu, wilayah sumatera barat dan aceh menjadi pintu masuknya islam ke Nusantara hingga dikenal sebagai serambi mekah. Di pelabuhan-pelabuhan seumatera para pedagang dari cina, arab maupun wilayah lain berdatangan membawa komoditas masing-masing. Tidak jarangmereka menetap dalam waktu yang relatif usang sambil menunggu perubahan angin yang membawa mereka pulang ke daerah asal. Selama menunggu itulah para pedagang berinteraksi dengan warga pribumi. Ajakan dakwah pun mengalir di selah-selah perbincangan bisnis.

Ajakan dakwah islam pun diterima dengan baik oleh para pedagang nusantara atau indonesia. Para pedagang yang umunya yaitu para darah biru kerajaan yang relatif bakir bisa menyerap keindahan islam dan mendapatkan islam sebagai jalan hidupnya. Meskipun demikian, ada pula pedagang yang menolak islam alasannya yaitu merasa tidak cocok dengan aliran persamaan derajat di kalangan insan yang ada dalam islam.

b. Melalui jalur pendidikan

Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia
Sumber Foto : ppitaiwan.org
Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia
Jalur lain yang sangat penting dalam sejarah masuknya islam di nusantara atau indonesia melalui jalur pendidikan. jalur ini terbentuk melalup para juru dakwah yang sengaja menyebar ke wilayah yang gres untuk membuatkan islam. Para dai berkelana menuju wilayah yang sama sekali gres dengan dipandu oleh para pedagan yang mengembara mengikuti dagangan mereka.  Para dai tersebut bukanlah para pedagang, melainkan mereka yang memang mengkhususkan diri untuk berdakwah.

Kedatangan para dai ini menjadikan gerak dawak di nusantara semakin marak. Jika pada awalnya dakwah islam hanya terbatas di pantai-pantai barat sumatera, dengan adanya para dai ini gerak dakwah berkembang meluas hingga pulau-pulau di bab timur indonesia. Pulau jawa yang dihuni oleh banyak sekali kerajaan menjadi ujung tombak penyebaran islam di wilayah indonesia lainnya. Tidak hanya itu, par pelaut bugis yang populer sebagai juru dakwah hebat membuatkan islam hingga kepulauan maluku dan papua bekerja sama dengan para penyebar islam dari gresik, jawa timur.

Gerak dakwah para penyebari islam ini sangat anggun dengan munculnya para wali penyebar islam. Dimulai dengan kedatangan ulama hadramaut, maulana malik ibrahim, dan maulana magribi dari hadramaut ke tanah jawa. Dari sini penyebaran islam menyentuh seluruh kepulauan di nusantara atau indonesia.

c. Jalur sosial budaya

Sumber Foto : belanegarari.com
Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia


Jalur yang satu ini tidak kalah penting dalam upaya penyebaran islam di Nusantara. Proses interaksi sosial antara pemeluk agama Islam dan kaum nonmuslim menjadikan mereka saling  mengamati dan menilai. Hal ini menjadikan komunikasi yang terjadi pun semakin hangat dengan topik baru, yaitu seputar aliran agama islam. Interaksi ini membuka wacana kekerabatan yang lebih erat menyerupai kekerabatan persaudaraan dan pernikahan.

Masuknya islam dengan jalan kesepakatan nikah memberi warna tersendiri dalam sejarah islam indonesia. Jadilah kekerabatan baik yang terjalin di antara para muslim pendatang dengan kaum pribumi diteruskan dengan perkawinan antara perempuan pribumi dengan pedagang islam. Melalui perkawinan ini lahirlah generasi gres muslim. Dengan demikian, bertahap terbentuk komunitas muslim di kalangan warga pribumi. Beberapa di antara teladan kesepakatan nikah ulama islam dengan perempuan pribumi yaitu perkawinan raden rahmat atau sunan ampel dengan nyai ageng manila, perkawinan sunan gunung jati dengan putri kawunganten, serta perkawinan raja brawijaya yang beragama hindu dengan putri jeumpa yang beragama islam kemudia menurunkan raden patah yang kelak menjadi raja pertama kerajaan islam demak.

Tidak kalah penting dalam penyebaran islam di nusantara atau indonesia yaitu interaksi budaya yang terjadi antara budaya pribumi dengan islam. Budaya pribumi yang diwarnai oleh agama hindu dan buddha serta keyakinan animisme dan dinamisme bersentuhan dengan budaya islam yang bercorak tauhid kepada Allah. Budaya islam yang sederhana menjadikan rakyat yang masih sederhana dengan gampang mencerna dan mendapatkan muatan isi yang disampaikan. Dengan begitu, penduduk pedalaman kepulauan nusantara atau indonesia sanggup mendapatkan islam sehingga islam menjadi agama dominan di kalangan penduduk nusantara atau indonesia.
Dalam memakai budaya, para ulama tidak serta-merta mengubah budaya pribumi menjadi budaya islam. Tradisi budaya yang ada di masyarakat dibiarkan terus berlanjut, tetapi disisipi dengan muatan dan aliran islam. Dengan demikian, muatan tradisi yang dipandang mengandung aliran terlaran menyerupai syirik sanggup dihilangkan secara perlahan. Cara menyerupai ini terbukti ampuh untuk mendekati rakyat jelata hingga tertarik untuk masuk islam.

Tambahan :

Kontak komunikasi dan kekerabatan dagang antarnegara sesungguhnya telah berkembang pesat jauh sebelum angka tahun masehi dimulai. Peter Bellwood, seorang arkeolog dari australia national university telah melaksanakan penelitian arkeologis di polinesia dan asia tenggara. Bellwood menemukan bukti-bukti bahwa jauh sebelum masa V masehi, beberapa jalur utama perdagangan telah berkembang menghubungkan nusantara atau indonesia dengan cina. Hal ini terbukti dari temuan beberapa tembikar cina serta barang-barang perunggu dari zaman dinasti han di sumatera dan jawa timur. Dalam catatan kaki pada bukunya,  bellwood menulis, “ museum nsional di jakarta memilik beberapa baskom keramik cina yang bertarik simpulan dinasti zhou atau sebelum tahun 221 sebelum masehi saa ini disimpan di london dan berasal dari kuburan di luamajang, jawa timur ... “ Temuan ini menjadi bukti bahwa pada masa sebelum masehi kekerabatan cina-nusantara telah terjalin hingga pedalaman nusantara atau indonesia.

lebih dari itu perdagangan dengan dunia arab dan timur tengah telah berjalan dalam waktu yang jauh lebih lama. Sebuah peta kuna yang dibentuk oleh claudis ptomelius, seorang gubernur yunani di alexandria mesir pada masa II masehi menyebutkan bahwa di pesisir sumatera terdapat sebuah bandar niaga berjulukan borousai ( barus ) yang dikenal dengan hasi wewangian dari kapur barus. Dalam catatan ptomeius, kapur barus telah diekspor ke mesir jauh sebelum masa beliau berkuasa.


Dari banyak sekali artefak yang ada, diyakini bahwa salah satu materi yang dipakai untuk pembalseman para raja mesir menjadi mumi yaitu kapur dari kayu kamper yang diimpor dari barus. Bahkan, dari penelitian material balsam untuk mumi Ramses II yang hidup pada masa nabi musa, diperoleh petunjuk bahwa material kamper yang dipakai berasal dari material yang sama dengan yang dihasilkan di barus. Hal ini menguatkan dugaan bahwa kekerabatan dagang antara pedagang nusantara dan dunia luar telah terjalin dalam rentang tahun yang sangat lama.

Itulah artikel Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia. Semoga bermanfaat.

Tag : Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia, Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia , Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia, Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia, Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia, Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia, Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia, Jalur masuknya islam di nusantara atau Indonesia

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Jalur Masuknya Islam Di Nusantara Atau Indonesia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel